Hazard Map atau peta rawan bencana adalah peta yang memperlihatkan resiko suatu bencana tertentu di suatu tempat/wilayah. Contoh peta rawan bencana misalnya, peta daerah rawan banjir, peta rawan bencana gunung berapi, peta daerah rawan gempa, dan sebagainya.
Jika Hazard Map adalah peta yang memperlihatkan resiko suatu bencana tertentu saja, maka Multi Hazard Map adalah peta yang menggambarkan resiko beberapa bencana di dalam satu format peta. Jadi dalam Multi Hazard Map, misalnya dapat digambarkan daerah rawan banjir, rawan longsor sekaligus. Atau peta daerah rawan gempa digabungkan dengan peta daerah rawan tsunami, sehingga dapat diketahui daerah mana yang beresiko terkena beberapa bahaya sekaligus.
Apa guna Hazard Map atau Multi Hazard Map?
Banyak sekali kegunaan hazard map : )
Selain untuk mengetahui daerah-daerah mana yang rawan terkena bencana, selanjutnya Hazard Map juga dapat digunakan untuk memperkirakan berapa besar resiko kerusakan yang dimiliki suatu daerah, dengan mempergunakan data-data lain yang berkaitan dengan daerah tersebut (misalnya data jumlah penduduk, bangunan). Hazard Map juga dapat menjadi landasan untuk perencanaan dan pengembangan wilayah.
Bagaimana Hazard Map dibuat?
Hazard Map dibuat dengan terlebih dahulu melakukan evaluasi di daerah yang akan dibuat petanya. Evaluasi ini juga dikenal dengan Risk Evaluation, atau evaluasi resiko. Ada bermacam-macam metode evaluasi yang berkembang saat ini, tergantung jenis resiko bencana apa yang akan dievaluasi.
Alat yang populer saat ini untuk membuat hazard map salah satunya adalah dengan menggunakan sistem informasi geografis (GIS = Geographic Information System). GIS pada dasarnya adalah pembuatan peta melalui proses digital, yang hasilnya dapat diprint out menjadi peta yang biasa kita lihat, ataupun peta-peta digital yang dapat dilihat dengan komputer atau dilihat melalui internet.
contoh Peta Resiko Banjir dan rencana evakuasi di Kurihashi, jepang (photo courtesy of :.....)